
Jakarta (Antara) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjawab banyak pertanyaan masyarakat terkait rendahnya harga Microsoft di Indonesia dibandingkan negara tetangga Malaysia.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan hal ini disebabkan oleh adopsi kecerdasan buatan atau Kecerdasan buatan (AI) masih dalam tahap awal di Indonesia.
“Mungkin di banyak negara tetangga kita, penerapannya lebih sulit. Dan kita masih mengalaminya. Langkah pertama. Tapi menurut saya kita termasuk yang paling maju dari segi regulasi, kata Nezar di Jakarta.
Pekan lalu, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan komitmen investasi infrastruktur di Indonesia. awan Dan AI untuk empat tahun ke depan sebesar USD 1,7 miliar atau setara Rp 27,6 triliun.
Baca juga: Microsoft memberikan pelatihan AI kepada 840 ribu orang di Indonesia
Baca juga: Kementerian Komunikasi dan Informatika mengintegrasikan program talenta digital Microsoft dan DTS
Tak lama kemudian, Microsoft mengumumkan inisiatif serupa di Malaysia, namun dengan biaya investasi lebih besar yakni USD 2,2 miliar atau Rp 35,2 triliun.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan peran dan adopsi AI di Indonesia, menurut Nezar, diperlukan lebih banyak penelitian dan pengembangan agar Indonesia tidak hanya menjadi pemain pasar tetapi juga pemain global.
Pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan pengaturan tata kelola AI untuk menjamin penggunaan dan pengembangan tanggung jawab AI di Indonesia.
Tidak hanya di tingkat nasional, bahkan Indonesia juga aktif berpartisipasi di forum internasional untuk mewujudkan tata kelola AI yang bertanggung jawab dan aman serta lebih lancar memasuki ekosistem AI.
Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan generasi muda kita, bekerjasama dengan komunitas internasional, AI yang aman dan inklusif. Khusus untuk Indonesia, kita telah mengembangkan dan menggunakan teknologi AI ini untuk menciptakan dunia yang lebih “connected”. , semakin digital, semakin baik.
Baca juga: Menkominfo menyebut investasi Microsoft menjadi angin segar bagi Indonesia.
Baca juga: Microsoft telah menginvestasikan Rp 27,6 triliun di Cloud dan AI Indonesia
Baca juga: Luhut mengatakan Microsoft tidak akan menyesal berinvestasi di Indonesia.
Koresponden: Livia Christiani
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024