AFPI bertujuan untuk memperluas peminjam aktif "fintech lending" di luar Pulau Jawa.-Dicemotion.com

Dicemotion.com-


Kami ingin ada lebih banyak inklusi di luar Pulau Jawa, karena itu juga merupakan mandat OJK.

Jakarta (Antara) – Asosiasi Fintech Reksa Dana Indonesia (AFPI) bertujuan untuk mendorong peminjam aktif di platform pinjaman online atau memperluas fintech lending ke luar Pulau Jawa.

Dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (21/3) malam, Direktur Komunikasi Korporat AFPI Andrisya Taulan menyatakan, saat ini peminjam aktif terbanyak melalui platform tersebut. Pinjaman Fintech Atau apa sebutannya rekan ke rekan (p2p) Memberikan pinjaman Masih dikuasai oleh pengguna di Pulau Jawa.

“Tentu kita ingin meningkatkan inklusi di luar Pulau Jawa, karena itu amanah dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), karena di luar Pulau Jawa banyak UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah),” tegasnya.

Jangkau perluasan Pinjaman Fintech Mengingat UMKM di luar Pulau Jawa yang membutuhkan pinjaman dana untuk usahanya sangat sedikit, maka hal tersebut sangat penting di luar Pulau Jawa, kata Andrisyah.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Agustus 2023, sektor UKM menyumbang 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau Rp9,6 triliun. Kontribusi UKM terhadap penyerapan tenaga kerja mencapai 97 persen dari total angkatan kerja.

Menurut Andrisyah, salah satu penyebabnya adalah rendahnya jumlah peminjam aktif di platform tersebut, yang tidak sebaik di luar Pulau Jawa dan memiliki infrastruktur yang berkembang seperti Pulau Jawa. fintech Memberikan pinjaman. Infrastruktur telekomunikasi adalah salah satunya.

Alasannya soal infrastruktur, sinyal di luar Pulau Jawa kadang sulit, lalu fintech lending berbasis teknologi, karena (perusahaan) tidak ada cabangnya, jadi kita harus lebih hati-hati (meminjamkan dana), “Andrisyah dikatakan. .

Pada kesempatan yang sama, UKU, platform Pinjaman Fintech Anggota AFPI mengungkapkan, lima provinsi utama dengan jumlah peminjam terbanyak masih Pulau Jawa dengan total Rp6,3 triliun diterbitkan di Pulau Jawa dan Rp2,5 triliun di luar Pulau Jawa hingga Desember 2023.

Jumlah uang tertinggi diterima Jawa Barat sebesar USD 2,1 triliun, Diksi Jakarta Rp 1,4 triliun, Jawa Timur Rp 1 triliun, Jawa Tengah Rp 865 miliar, dan Banten Rp 662 miliar. Sumut menduduki peringkat keenam dengan total pengeluaran 336 miliar birr.

CEO Inggris Tony Jackson mengatakan, “Lima besar tempat penyaluran kredit masih di Pulau Jawa, perbandingannya sangat signifikan, Rp6,3 triliun berbanding Rp2,4 triliun.”

Namun, OJK belakangan ini melihat ada sedikit peningkatan jumlah peminjam aktif. Pinjaman Fintech 1,01 persen year-on-year di wilayah luar Jawa (Tahun demi tahun/yoy) dari 4,77 juta orang menjadi 4,82 juta orang. Buatlah tanda Canggih Pinjaman naik 28,1 persen menjadi Rp13,87 triliun dari Rp10,83 triliun.
Baca juga: Jelang Lebaran, Tren Pinjam Uang Online Meningkat, AFPI: Pahami Permintaannya
Baca juga: AFPI menegaskan, aksi bunuh diri di Penjaringan tidak ada kaitannya dengan keluarga Pinjol.

Koresponden: Pamela Sakina
Redaksi : Budisantoso Budiman
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama