
Jakarta (ANTARA) – Ketua Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) Prof. Ignatius DA Suthappa: Peningkatan literasi digital pada dunia kerja merupakan salah satu upaya untuk mengatasi kemiskinan digital atau Kemiskinan digital.
Itu persoalan utamanya, kata Ignatius kepada Antara di Jakarta, Jumat. Kemiskinan digital Dalam dunia digital tingkat pemanfaatannya adalah kurangnya sumber daya manusia.
Karena tingkat pemakaian kami masih… Pengguna pasif (Pengguna Reptil) Ini yang perlu kami tingkatkan sekarang. Jadi misalnya kita harus memahami teknologi dengan baik ya, tidak boleh terlalu eksternal, tapi setidaknya kita bisa memanfaatkannya dengan baik. “Kalau ada masalah bisa kita manfaatkan dulu, bisa kita manfaatkan,” ujarnya.
Memahami pemanfaatan teknologi agar mereka dapat memanfaatkannya dengan aman merupakan salah satu upaya intervensi. Kemiskinan digital dari Membangun kapasitas dan kapasitas di semua tingkatan untuk mengantisipasi dan memitigasi hal ini adalah kuncinya.
“Juga jangan lupa, masih ada sebagian masyarakat yang cepat percaya pada kebohongan. Oleh karena itu, kita perlu mengembangkan kecerdasan digital agar masyarakat dapat menilai benar atau salah,” kata Ignatius.
Selain itu, Indonesia dan banyak negara lainnya masih menghadapi berbagai tantangan dalam pemanfaatan teknologi digital, termasuk serangan siber dan jual beli data pengguna.
Inisiatif “Indonesia Digital Transformation Multi-Stakeholder Partnership” dengan sepuluh badan PBB, Jaringan Universitas Nasional Indonesia (NUNI) dan Asosiasi Pemimpin Digital Indonesia (APDI) diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan permasalahan ini.
“Kami mulai dari hukum, kebetulan kali ini Para Pakar (Pakarnya) di berbagai sektor, bahkan dari swasta, maka kita akan mulai berbenah Kesadaran“Kemudian di setiap level kemampuan tersebut bisa ditingkatkan secara bertahap, misalnya kita berharap bisa belajar bagaimana memperkirakan, mengurangi, dan sebagainya,” ujarnya.
Koresponden: Devi Nindi Saree Ramadhan
Editor: Hisar Sitangang
Hak Cipta © ANTARA 2024