
Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria memastikan Pusat Data Nasional (PDN) yang sedang dibangun di Sikarang, Jawa Barat, tidak terkena dampak serangan siber terhadap Pusat Data Sementara Nasional. (PDNS) 2 di Surabaya.
“Tidak ada dampaknya, PDN terus membangun, ini PDN. Tapi ini yang terjadi Pelajaran yang didapat “Bagi kami, kami akan meninjau sistem keamanan dan semuanya,” kata Nezar di Jakarta, Senin.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian yang membenarkan bahwa PDN yang sedang dikembangkan pemerintah tidak ada kaitannya dengan terganggunya PDNS 2 akibat cyber ransomware Brain Cipher. menyerang.
Menurut Hinsa, PDN di Sikarang tidak terdampak karena pada dasarnya PDN tersebut belum selesai dibangun dan pembangunannya belum selesai.
Baca juga: Simak kiprah PDN Sikarang dinobatkan sebagai “Green Data Center”.
Baca juga: PDN akan menjadi “tulang punggung” aplikasi pelayanan publik yang terintegrasi
Namun mengingat serangan siber ini merupakan varian terbaru dari Lockbit 3.0 yang dirilis belum lama ini, maka kasus serangan siber PDNS 2 ini bisa menjadi pembelajaran bagi pengelola pusat data dan pemilik data di Indonesia.
“Ini harus dilihat sebagai cara untuk membayangkan hal serupa di tempat lain dan mentransfernya ke lembaga dan tempat lain. Pelajaran yang didapat Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal tersebut. Ini penting. “Ini sedang berlangsung dan kami sudah mewaspadai serangan semacam ini,” kata Hinsa.
Hingga Selasa (6/2/2024), PDN Sikarang telah mencapai tiga tonggak sejarah. Progres awal pasokan material baik dalam maupun luar negeri kini mencapai 29,43%.
Kemudian, untuk proses perencanaan desain sudah mencapai 73,53 persen. Terakhir, jasa instalasi kini mencapai pertumbuhan 33,15 persen.
PDN Sikarang berbasis perencanaan. Keuangan G-to-GDidanai 164.679.680 euro dari pemerintah Prancis atau setara Rp 2,7 triliun.
Rencananya PDN Sikarang, Jawa Barat akan selesai dibangun dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus 2024, HUT RI.
Baca juga: Akibat serangan siber PDNS, pemerintah fokus memulihkan layanan publik
Baca juga: Pemerintah mengatakan gangguan PDNS 2 disebabkan oleh ransomware “Bracipher”.
Baca juga: Serangan 'ransomware' global akan meningkat 49% pada tahun 2022-2023
Koresponden: Livia Christiani
Editor: Zita Meirina
Hak Cipta © ANTARA 2024