Marak Pemerasan via WhatsApp dan Medsos, Ini Kiat Menghadapinya | dicemotion.com

DiceMotion.com – Dikutip dari JawaPos.com pada halaman Teknologi, Modus pelaku kejahatan Informasi Teknologi Elektronik (ITE) di era digital sekarang semakin beragam. Pelakunya tak melulu beraksi sendirian tetapi beroperasi di dalam jaringan.



Cara yang paling umum dikerjakan adalah dengan modus berkenalan via WhatsApp maupun media sosial lainnya, seperti Facebook. Sebagai contoh, jika sasaran korbannya adalah laki-laki, maka jaringan kriminal ini akan menggunakan perempuan sebagai umpannya.

Biasanya, sang cewek akan berlaku dengan agresif. Ia akan mengaku sebagai janda kesepian atau mengaku melakukan tak harmonis rumah tangganya. Dari sana, sang penjahat biasanya akan memancing korbannya bagi membahas hal-hal yang menjurus ke ranjang. Mulai dari chat porno, sampai melakukan video call sembari membuka pakaian.

Ketika korbannya memakan rayuan tersebut, maka si perempuan akan segera melakukan screen capture yang nantinya akan digunakan bagi memeras korbannya. Mereka akan minta transferan sejumlah uang dan tidak jarang pulsa atau kuota ponsel, dengan ancaman bahwa jika tidak mengurangi dipenuhi maka screen capture syur tadi akan disebar. Hal yang sama juga berlaku jika korbannya adalah perempuan.

Hal itu sangat diperhatikan oleh investigator privat Jubun. Malamg melintang di dunia investigasi sejak 2008, Jubun menyampaikan bahwa modus ini sebetulnya sudah tidak asing. Sayang, kurangnya edukasi membuat masih banyak orang yang terjebak.

Untuk mengantisipasi hal ini terjadi, kata Jubun, tiga hal ini bisa dicermati:

Jangan Tertipu Foto dan Mutual Friends

Ketika ada orang mengajak Perkenalan melalui medsos, kata Jubun, jangan tertipu dengan profile picture yang menggoda. Tak cukup itu saja, jangan tertipu juga oleh jumlah mutual friends yang ada. “Karena sebelum mengajak Anda berteman, pelaku terlebih dahulu menghubungkan diri mereka (add friends, Red) Berhubungan dengan teman-teman Anda yang lain. Ini supaya Anda tidak curiga,” katanya.

Perhatikan Unggahan Medsosnya

Jika pelakunya mengajak Perkenalan lewat pesan pribadi media sosial, perhatikan postingan-nya. “Perhatikan apakah ada banyak temannya yang berkomentar atau tidak mengurangi. Tentu saja aneh jika fotonya adalah wanita cantik namun postingannya segala isinya makanan melulu. Ini penting untuk melihat apakah Akun tersebut asli atau akun palsu,” katanya lagi.

Jika Anda adalah orang yang telah terlanjur masuk dalam perangkap ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:

Berpikir Jernih

“Anda harus tenang agar bisa Kerangka berpikir jernih dan logika harus jalan. Jika perlu, lakukan tarik-ulur. Selanjutnya, bisa segera melapor ke polisi,” katanya.

Lapor Polisi

“Jika Anda mulai diancam, langsung buat laporan polisi. Mental harus kuat karena pelaku memanfaatkan kelemahan psikologis korban. Biasa korban akan ketakutan dan bingung. Jangan memberi uang kepada pelaku. Jangan mengikuti keinginan pelaku karena itu tidak akan menyelesaikan persoalan. Pelaku akan terus memanfaatkan ketakutanmu,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima.

Kumpulkan Semua Bukti

“Kumpulkan juga bukti-bukti percakapan yang ada. Sebelum melapor sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan kenalan, teman, atau saudara yang mengerti hukum,” sambungnya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama