Jakarta –
Tiongkok telah melancarkan serangan balik terhadap AS, meminta operator seluler mengganti chip jaringan buatan luar negeri.
Operator tersebut adalah China Mobile dan China Telecom, termasuk seluruh operator milik negara. Mereka telah diminta oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok untuk mengonfirmasi apakah jaringan mereka masih menggunakan chip buatan luar negeri.
Operator diminta menyiapkan rencana penggantian chip yang bukan buatan China, demikian detikINET dari Engadget, Kamis (18/4/2024).
iklan
Gulir untuk melanjutkan konten.
China diharapkan mampu menggantikan chip buatan luar negeri di dalam negeri karena chip buatan dalam negeri sudah jauh meningkat kualitas dan performanya.
Apalagi banyak perusahaan China, seperti Huawei, yang terkena sanksi AS dan tidak bisa menggunakan chip buatan AS. Akibatnya, mereka harus merancang dan memproduksi chip sendiri.
Pemerintah Tiongkok sedang menyiapkan hingga $40 miliar untuk mendukung industri semikonduktor dalam negeri.
Di masa lalu, Tiongkok dilaporkan telah melarang penggunaan teknologi AS pada peralatan milik negara, khususnya prosesor Intel dan AMD. Mereka pun mencoba mengganti sistem operasi Microsoft Windows dengan sistem operasi yang dikembangkan secara lokal.
Mereka pun merilis daftar prosesor dan sistem operasi buatan China yang bisa digunakan. Diantaranya adalah chip buatan Huawei dan Phytium. Sedangkan sistem operasi yang disetujui berbasis Linux.
Faktanya, bagi perusahaan seperti Intel dan AMD, Tiongkok adalah pasar terbesar mereka. Misalnya, Intel menyumbang 27 persen dari total penjualannya (sekitar $54 miliar) dari Tiongkok. Sementara itu, 15 persen total penjualan AMD berasal dari Tiongkok (sekitar $23 miliar).
Menonton video”Dia akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang merupakan misi utama Joe Biden.“
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)