BRIN menjelaskan langkah-langkah pembangunan PLTN di Indonesia-Dicemotion.com

Dicemotion.com-


Di tahun Dalam upaya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060, negara ini telah menetapkan tenaga nuklir sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

Jakarta (Antara) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan uji coba dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) komersial pertama di Indonesia akan berlangsung antara tahun 2030 hingga 2034.

Topan Setiadipura, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Nuklir BRIN, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan, “Pemerintah menetapkan tenaga nuklir sebagai energi baru dan terbarukan pada tahun 2015.

Dikatakan bahwa 80 desain reaktor modular kecil sedang dibangun di seluruh dunia, salah satunya adalah pembangkit listrik tenaga panas 40 megawatt dan pembangkit uap industri dengan kapasitas Plutite-40.

Menurut Topan, proyek Pilot-40 sedang dikembangkan BRIN bersama beberapa lembaga nasional.

Menurutnya, kebijakan nasional akan memungkinkan teknologi Pilot-40 yang dikembangkan BRIN dapat berkontribusi pada dunia energi atau ketenagalistrikan di Indonesia.

Di tahun Pada tahun 2030 hingga 2034, khususnya pada tahun 2032, lanjutnya, target awal pemerataan 250 MW merupakan jendela peluang bagi reaktor modular kecil untuk memasuki pasar listrik atau energi di Indonesia.

“Ini akan menjadi tugas utama untuk mencapai transisi energi nasional,” ujarnya.

Topan mencontohkan dua strategi yang bisa mewujudkan reaktor modular kecil sebagai teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama di Indonesia.

Berkolaborasi dengan vendor internasional untuk pertama kali menerapkan teknologi reaktor modular kecil.

Saat ini terdapat beberapa pemasok reaktor modular kecil di Indonesia yang sedang menjalin hubungan dengan berbagai pihak, mulai melakukan kesepakatan awal. Bahkan, beberapa pihak telah melakukan studi tekno-ekonomi tambahan terkait penerapan teknologi reaktor modular kecil tertentu.

Ia mencatat, terdapat vendor internasional yang telah membuka kantor di Indonesia dan sedang melakukan tahap pengembangan dan implementasi reaktor modular kecil.

Kedua, terus berkolaborasi untuk memajukan teknologi nasional melalui kerja sama strategis dengan badan internasional. Salah satu teknologi nasional adalah kerjasama Pelut-40. Perkembangan bersama dan diterapkan di Indonesia.

“Kedua strategi tersebut memerlukan kolaborasi progresif antara pemasok reaktor modular kecil di Indonesia dan perusahaan energi,” kata Topan.

Koresponden: Sugiharto Purnama
Editor: D.D. Cliwantoro
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber link

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama